• Home
  • 5 Ciri Orang Berbohong – Kenal dan Waspadai

5 Ciri Orang Berbohong – Kenal dan Waspadai

Setiap dia berbicara, kalian tidak pernah saling menatap. Lebih tepatnya, dia yang menghindari tatapanmu? Mungkin dia sedang mengatakan sebuah informasi yang salah. 

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pernyataan yang tidak sesuai dengan keadaan atau tindakan yang sebenarnya adalah “bohong”. Manusia seringkali berbohong untuk menutupi kesalahannya ataupun untuk melindungi seseorang. Walau begitu, bohong bukanlah pilihan yang bisa sobat grafo pilih. Jangan beralasan “demi kebaikan kamu” lalu sobat grafo memilih berbohong. Apapun yang dimulai dengan sebuah kebohongan, akhirnya tidak akan pernah baik loh.

Dampak kepada orang yang dibohongi juga tak main-main loh sobat Grafo. Terlalu sering dibohongi bisa berdampak pada trust issue seseorang. Trust issue adalah gangguan rasa percaya akibat terus menerus dibohogi atau bahkan dikhianati. Selain itu, jika terlalu sering dibohongi berpotensi membuat kamu menjadi seorang pembohong juga. Berdasarkan penelitian, anak yang dididik oleh orangtuanya dengan berbohong akan mengikuti perilaku orangtuanya tersebut, karena orangtua adalah role model dari anak. Parahnya lagi, seseorang bisa mengalami gangguan mental seperti depresi. 

Kita tak bisa meminta orang untuk tidak berbohong, karena manusia kadang masih mementingkan egonya sendiri hingga memilih berbohong. Apa yang bisa kita lakukan untuk menghindarinya? Kenali ciri-ciri orang yang berbohong agar kamu bisa menghadapinya dengan lebih tepat :

1. Dia selalu menghindar saat bertatap mata

Umumnya ketika sedang mengobrol dengan seseorang, kita akan menjaga kontak mata karena percaya diri dengan apa yang sedang kita ucapkan, serta menjaga koneksi dengan orang yang sedang diajak mengobrol. Namun, berbeda dengan orang yang sedang berbohong. 

Berdasarkan psikologi, orang yang berbohong umumnya menghindar saat bertatapan mata. Mengapa? Hal ini dikarenakan mereka tidak percaya diri akan seluruh ucapannya. Apa yang sedang diucapkannya terasa janggal sehingga dalam alam bawah sadarnya, otak menggerakan mata untuk terus menghindar saat mengobrol. 

2. Saat ditanya lebih detail, dia kebingungan

Orang yang berbohong bisa langsung diketahui ketika kita bertanya pertanyaan yang cukup detail. Seorang pembohong tidak bisa memberikan informasi dengan detail. Berdasarkan psikologi, hal ini dikarenakan mereka  harus menjaga konsistensi cerita yang mereka karang.

Jika cerita yang mereka berikan terlalu detail, mereka akan kesulitan jika ditanya pertantaan yang sama untuk kedua kali. Hal ini dikarenakan apa yang mereka ceritakan tidaklah nyata dan tidak tersimpan dengan baik di memori otak mereka. 

3. Membuat gerakan yang tidak diperlukan

Apa yang dilakukan sobat grafo ketika mengalami gugup? Sobat pasti melakukan banyak gerakan yang tidak diperlukan. Misalnya, menggerakan kaki naik turun, atau garuk kepala yang tidak gatal. Sama halnya dengan orang yang sedang berbohong, mereka kerap kali merasa gugup takut kebohongannya diketahui. Atau bahkan berpura-pura tenang seolah tidak ada yang salah. 

Seseorang yang berbohong biasanya menutupi kebohongannya dengan membuat gerakan yang tidak diperlukan. Namun tidak semua pembohong melakukannya. Ada juga seseorang yang sudah sangat sering berbohong dan tak lagi melakukan gerakan mencurigakan. Seperti gerakan yang tenang, duduk dengan tenang dan berbicara perlahan. Gerakan hati-hati dibuat agar mengurangi kecurigaan.

4. Ekspresi tubuh tidak selaras dengan ucapan

Ternyata alam bawah sadar lebih kuat daripada yang kita pikirkan. Sebaik apapun sobat grafo coba untuk menutupi kebohongan, ternyata otak secara tak sadar melakukan gerakan yang menggambarkan kebenaran. 

Sobat grafo pernah tidak, berkata “ya” dengan menggelengkan kepala? Jika iya, itulah bukti bagaimana otak memberikan reaksi pada tubuh dengan benar. Terkadang ekspresi yang diberikan tubuh tidak sesuai dengan apa yang sedang diucapkan. Hal ini karena tubuh memberikan reaksi yang jujur. Ketika kamu mencoba menutup-tutupi kebenaran, maka tubuh yang akan berbicara.

5. Marah saat kamu tidak percaya dengan jawabannya

Sobat grafo mulai curiga dengan informasi yang diberikan dia? Coba pastikan kembali ucapannya, “Ah masa?”. Lalu, apa reaksinya?

Jika informasi yang diberikan bohong, biasanya dia akan marah jika dipertanyakan kepercayaanya. Reaksinya cepat diiringi dengan perasaan marah dan kesal. Kemudian dia akan memberikan segudang alasan untuk membuktikan ucapannya.

Semoga 5 ciri-ciri ini bisa sedikit mendeteksi kebohongan yang mungkin terjadi saat sobat sedang mengobrol dengan seseorang. Hadapi orang yang berbohong dengan keberanian serta balas dengan kata-kata yang tepat. Jangan langsung menyudutkan, cobalah memahami mengapa dia sampai berbohong dan dorong dia dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat dirinya bisa jujur. 

Bagikan postingan ini
Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Email

Baca juga

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.