Doodle adalah goresan coret-coret atau cara coret gambar yang tampaknya tidak berarti. Coretan tidak berarti memang apa gunanya? Dalam ilmu grafologi, segala hal yang memiliki pola terindikasi memiliki makna tersendiri. Sekalipun coretan tidak jelas dari anak kecil. Doodle jika ditelaah lebih lanjut, bisa diartikan sebagai bentuk grafis dari ekspresi seseorang. Dalam doodle biasanya terlihat emosi penggambar.
Tak hanya berkaitan dengan emosi, ada banyak fakta lain yang perlu diketahui tentang doodle. Sobat grafo perlu tahu, 5 fakta menarik yang didapatkan ketika sobat mempelajari lebih dalam tentang doodle. Salah satunya fun factnya bahkan diluar ekspetasi sobat grafo loh!
1. Doodle menghilangkan stress
Coba deh, saat sedang kesal dan butuh pelanpiasan, sobat grafo ambil kertas dan mencoret-coret acak. Apakah rasa kesalnnya perlahan mereda? Sebuah penelitian mengatakan bahwa membuat gambar doodle bisa ditunjukan untuk mengurangi stress.
Tak hanya coretan acak, tapi bisa juga berupa luapan kata-kata atau bahkan gambar-gambar yang merepresentasikan emosi sobat grafo ketika sedang kesal.
2. Fokus meningkat saat melakukan Doodle
Sebuah penelitain terbaru dalam bidang teknologi dan sains menunjukan bahwa doodle dapat membantu seseorang untuk tetap fokus saat memahami konsep atau ide baru. Wah, sobat grafo yang kesulitan dalam berkonsentrasi bisa coba untuk membuat doodle sebagai alat bantu otak untuk bisa fokus.
Ketika sobat grafo hendak mengingat informasi baru, sobat bisa coba untuk melakukan mapping materi. Mapping materi dengan doodle ini dapat membantu sobat grafo semakin fokus dalam mengingat materi loh. Kok bisa? Ketika sobat grafo melakukan doodle, otomatis sobat sedang melakukan dua kali membaca. Satu membaca materi, dan satu lagi saat melakukan doodle. Materi akan lebih mudah tecerna deh!
Selain meningkatkan fokus otak, doodle juga dapat memunculkan kreativitas secara spontan. Doodle bisa membuat otak mengeksplorasi lebih baik, sehingga memungkinkan seseorang dalam pencarian ide-ide kreatifnya.
3. Meningkatkan 29% lebih banyak daya ingat
Masih berkaitan dengan memori, doodle ternyata bisa meningkatkan 20-29% daya ingat otak! Berdasarkan sebuah penelitian, ketika sekumpulan orang di tes untuk mendengarkan daftar nama dan mengulang kembali informasi tersebut, mereka yang mendengar dibarengi dengan melakukan doodle cenderung lebih mengingat banyak nama 20-29%.
Trik ini sangat cocok digunakan anak yang tiba-tiba diberikan kuis dadakan oleh gurunya. Alangkah baiknya ketika di sekolah anak mau mencatat, sehingga jika diberi kuis dadakan anak tidak panik karena otak pasti mengingat beberapa hal penting yang pernah ia catat sebelumnya.
4. Baca karakter dari coretan Anak
“Anak balita, coretannya juga paling ga jelas. Apa sih yang bisa diliat?” Sobat grafo, faktanya doodle anak balita yang tidak jelas tersebut bisa dianalisa untuk tahu karakter pribadi anak loh!
Meski seringkali terlihat berantakan dan tidak beraturan, ternyata ada makna dibalik doodle yang anak buat tersebut. Anak balita masih fasik untuk berpikir maupun berbicara secara verbal. Oleh karena itu, mereka lebih mengekspresikan dirinya lewat gambar-gambar tak beraturan tersebut. Ini adalah cara anak untuk berkomunikasi dengan orangtuanya.
Sobat grafo adalah orangtua dari 2 anak, keduanya pasti memiliki karakter yang berbeda bukan. Coba sobat grafo lihat kembali coretan kedua anak tersebut saat usia mereka 3 tahun. Misalnya, anak pertama mencoret dengan gorean yang kuat, artinya anak memiliki energi yang besar. Hal ini mempengaruhi preferensi kegiatan yang bisa diberikan orangtua untuk anak. Anak pertama yang memiliki banyak energi ini bisa diberikan aktifitas fisik yang menantang. Kemudian, saat melihat coretan anak kedua ternyata lebih halus dan tipis. Jika dianalisis dari jenis coretannya, anak kedua ini lebih aktif pada kemampuan empati. Namun orangtua juga harus menyeimbangkan dengan kegiatan lain seperti fisik agar anak belajar banyak hal juga.
Analisa seperti ini tentunya berdasarkan ilmu dan penelitian yang sudah valid. Sebuah studi menemukan bahwa arti dibalik gambar balita berusia 4 tahun ternyata sudah bisa memprediksi untuk indikator kecerdasannya ketika anak berusia 14 tahun. Inilah pentingnya melatih anak sejak dini sesuai dengan karakternya. Doodle bisa menjadi alat untuk orangtua menganalisa karakter anak.
Untuk bisa membaca karakter anak lewat doodle, diperlukan latihan dan pembelajaran yang tepat dan benar. Agar hasil yang didapatkan juga valid dan terpercaya, sobat grafo bisa belajar dari ahlinya, seperti di grafologi Indonesia. Yuk daftar E-Course Doodle Test agar lebih paham Analisa arti gambar dari anak. Lebih kenal anak sejak dini, dengan analisa doodle! Daftarkan diri anda di bit.ly/EcourseDoodle – dapatkan promo menarik dari grafologi Indonesia!