• Home
  • Kenapa Pasangan Anak Sulung & Anak Tengah Sering Berantem?

Kenapa Pasangan Anak Sulung & Anak Tengah Sering Berantem?

sulung dan tengah

Padahal sudah saling bilang cinta, tetapi kenapa pasangan sulung dan tengah sering kali bertengkar cuma karena masalah yang sebenarnya nggak benar-benar besar?

Perseteruan antara pasangan sulung dan tengah bukanlah hal baru. Dimulai dari ribut menentukan tempat jalan, memilih tempat makan, hingga film yang mungkin ingin mereka tonton.

Tetapi dibalik itu, nyatanya ada pola menarik yang bisa dijelaskan dari sisi kepribadian dan psikologi. Penasaran? Yuk, kita bongkar-bongkar!

Kenapa Pasangan Sulung dan Tengah Sering Ribut?

Kita mungkin pernah merasa gemas dengan drama kehidupan yang dibuat teman kita si anak sulung dan dan kekasihnya anak tengah.

Dari hal sepele hingga masalah kecil yang dibuat semakin besar. Namun serius, apa yang bikin mereka sering ribut begitu?

Ini terjadi karena karakter si sulung yang sering tampil dominan di rumah menjadi “asisten” orang tua mengatur adik-adiknya.

Di sisi lain, anak tengah adalah seorang negosiator yang punya kemungkinan memberontak dengan beberapa pemicu yang bisa terjadi.

Jadi, kalau temanmu atau bahkan kamu sendiri adalah anak tengah atau anak pertama. Memahami karakteristik masing-masing sangat diperlukan. Ciri-cirinya bagaimana? Kita akan sampai ke bagian itu segera.

Karakteristik si Sulung dan Tengah yang Berbeda

Meski keduanya sering bilang saling menyayangi. Tidak menutup kemungkinan pertengkaran pasangan si sulung dan tengah tetap terjadi. Hal ini bisa bermula dari karakteristik mereka yang memang beda.

Si Anak Sulung

Anak pertama atau si sulung biasanya berorientasi pada kekuasaan dan biasanya membentuk karakter pemimpin. Jika pengasuhannya tepat, ia bisa menjadi pemimpin yang handal.

Banyak pemimpin dunia yang merupakan anak pertama. Di mulai dari Gus Dur, Barack Obama, hingga sosok Sir Winston Leonard Spencer Churchill yang masuk klub anak sulung.

Karakter ini terbentuk dari tanggung jawab yang diembankan orang tua untuk membantu mengatur, membimbing, hingga mengarahkan adik-adiknya.

Lewat tanggung jawab itu si sulung terbiasa memberi arahan dan diikuti para adiknya.

Berbeda dengan si sulung, anak tengah punya pengalaman unik karena ia pernah jadi seorang adik sekaligus seorang kakak saat adiknya lahir.

Si Anak Tengah

Anak tengah ini terlatih buat jadi mediator atau penengah buat konflik kakak dan adiknya. Namun di sudut lain, si tengah juga punya kemungkinan sifat pemberontak.

Dapat terjadi, ketika mereka merasa terjebak di antara kedua saudaranya. Ia tertekan karena mereka merasa tidak cukup mendapat perhatian dari orang tua. Maka sebagai bentuk protes, mereka jadi pemberontak.

Oleh karena itu, si sulung dan tengah memang sering punya gesekan emosi yang bisa berujung pada drama pertengkaran. Apalagi ketika tak ada komunikasi sehat yang membantu.

Pertengkaran Umum Anak Sulung dan Tengah

Siapa yang Mengatur Siapa?

Pasangan yang lahir dan terdidik menjadi anak sulung punya dorongan untuk mendominasi dan gemar memegang kendali. Menentukan tempat makan, tempat main, hingga liburan.

Tetapi pasangan yang besar sebagai anak tengah bisa punya rasa kurang nyaman jika suaranya tak ikut dilibatkan. kesalahpahaman seperti ini dapat menyulut emosi yang sebenarnya bisa selesai dengan kepala dingin.

Cara Menyampaikan Kritik

Sulung dan tengah, yang mana pun perlu saling membimbing. Perlu masukan masing-masing. Tetapi Kadang karakteristik mereka yang berbeda bikin maksud dari yang mau disampaikan jadi bertentangan.

Kritik yang biasa dilontarkan anak pertama mungkin kurang cocok di anak tengah. Hal yang sama bekerja juga. Tidak semua cara menyampaikan gagasan dari anak tengah bisa langsung dicerna anak pertama.

Tapi Tenang Dulu Semua

Jangan langsung menyimpulkan pasangan itu gudangnya petasan masalah. Di luar pertengkaran mereka, si sulung dan si tengah masih punya privilege-nya sendiri yang mengalahkan semua masalahnya.

Kecocokan Pasangan

Anak tengah dan anak sulung yang menjalin cinta kasih punya keunggulan dalam mengarahkan “bahtera” hubungan mereka. Seperti kemampuan alami anak tengah untuk berkompromi dapat mengurangi kemungkinan yang dapat terjadi waktu si sulung ambil keputusan.

Anak sulung yang berjiwa pemimpin secara lahiriahnya dapat memberikan arahan atau keputusan tegas ketika menghadapi pilihan-pilihan sulit yang mungkin dan pasti terjadi dalam hubungan.

Antisipasi Bibit Masalah

Sebab masalah akan selalu ada, maka kamu sebagai anak tengah perlu mengomunikasikan apa yang disuka dan tidak disuka pada pasangan. Jangan terlalu sering merawat bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Dan bagi kamu si sulung, memahami pasangan anak tengah yang meskipun sangat “negotiable”, namun kamu tetap perlu memberi mereka ruang kebebasan juga harapan. Terus mencoba berdiskusi atau menanyakan kabar dan kesibukannya.

Itu memberi ruang agar pasanganmu merasa dihargai dan merasa hidup. Bukan sekedar bertahan hidup. 

Pertengkaran kecil antara anak sulung dan tengah itu wajar. Tetapi kalau sudah menyentuh ranah harga diri dan luka lama, sebagai kawan atau mungkin kita sendiri yang punya pasangan demikian perlu bijak.

Jika masalah tak diselesaikan lewat komunikasi yang sehat dan pemahaman bersama yang baik, permusuhan kecil dapat menjelma pertikaian hingga jenjang serius nanti.

Ingin kenal diri dan pasangan lebih dekat?

Kamu bisa baca insight lainnya tentang hubungan dan kepribadian di Grafologi Indonesia yang bisa dikunjungi di sini atau klik tautan ini https://grafologiindonesia.com/buku-psikologi-pasangan/ 

Bagikan postingan ini
Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Email

Baca juga

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.